Kamis, 05 Desember 2013

Pengumuman Naskah AUDIO DAN RADIO


KELAS C.3.8

1.     NASKAH     : YESSI AGUSTINAH
JUDUL        : MENAMPILKAN PRILAKU IKHLAS DALAM BERIBADAH
PEMAIN      :
1)    YESSI AGUSTINAH
2)   ARIYANTO
3)   LELI ELPIYANI
4)   ANITA
5)   FACKO ERLANKA
6)   DIANA APRILIA

2.    NASKAH     : DESI RAHMAN
JUDUL        : KEBERSAMAAN DALAM SEBUAH PERSAHABATAN
PEMAIN      :
1)    DESI RAHMAN
2)   ADE HARYANTO
3)   ERIZA LISTARI
4)   MELATI DWI.P
5)   NILA SARI
6)   DINA AGUSTINAH
7)   ERIKO MARTIN
8)   OKTAVIANUS



Minggu, 01 Desember 2013

Komunikasi Verbal dan Non Verbal


A.     Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan kata-kata, entah lisan maupun tulisan. Komunikasi ini paling banyak dipakai dalam hubungan antar manusia. Melalui kata-kata, mereka mengungkapkan perasaan, emosi, pemikiran, gagasan, atau maksud mereka, menyampaikan fakta, data, dan informasi serta menjelaskannya, saling bertukar perasaan dan pemikiran, saling berdebat, dan bertengkar. Dalam komunikasi verbal itu bahasa memegang peranan penting.
Ada beberapa unsur penting dalam komunikasi verbal, yaitu:
1.      Bahasa
Pada dasarnya bahasa adalah suatu system lambang yang memungkinkan orang berbagi makna. Dalam komunikasi verbal, lambang bahasa yang dipergunakan adalah bahasa verbal entah lisan, tertulis pada kertas, ataupun elektronik. Bahasa suatu bangsa atau suku berasal dari interaksi dan hubungan antara warganya satu sama lain.
Bahasa memiliki banyak fungsi, namun sekurang-kurangnya ada tiga fungsi yang erat hubungannya dalam menciptakan komunikasi yang efektif. Ketiga fungsi itu adalah:
a.       Untuk mempelajari tentang dunia sekeliling kita;
b.      Untuk membina hubungan yang baik di antara sesama manusia
c.       Untuk menciptaakan ikatan-ikatan dalam kehidupan manusia.
Bagaimana mempelajari bahasa? Menurut para ahli, ada tiga teori yang membicarakan sehingga orang bisa memiliki kemampuan berbahasa.
Teori pertama disebut Operant Conditioning yang dikembangkan oleh seorang ahli psikologi behavioristik yang bernama B. F. Skinner (1957). Teori ini menekankan unsur rangsangan (stimulus) dan tanggapan (response) atau lebih dikenal dengan istilah S-R. teori ini menyatakan bahwa jika satu organism dirangsang oleh stimuli dari luar, orang cenderung akan member reaksi. Anak-anak mengetahui bahasa karena ia diajar oleh orang tuanya atau meniru apa yang diucapkan oleh orang lain.
Teori kedua ialah teori kognitif yang dikembangkan oleh Noam Chomsky. Menurutnya kemampuan berbahasa yang ada pada manusia adalah pembawaan biologis yang dibawa dari lahir.
Teori ketiga disebut Mediating theory atau teori penengah. Dikembangkan oleh Charles Osgood. Teori ini menekankan bahwa manusia dalam mengembangkan kemampuannya berbahasa, tidak saja bereaksi terhadap rangsangan (stimuli) yang diterima dari luar, tetapi juga dipengaruhi oleh proses internal yang terjadi dalam dirinya.

2.      Kata
Kata merupakan unti lambang terkecil dalam bahasa. Kata adalah lambing yang melambangkan atau mewakili sesuatu hal, entah orang, barang, kejadian, atau keadaan. Jadi, kata itu bukan orang, barang, kejadian, atau keadaan sendiri. Makna kata tidak ada pada pikiran orang. Tidak ada hubungan langsung antara kata dan hal. Yang berhubungan langsung hanyalah kata dan pikiran orang.

Dimensi Dan Prespektif Ilmu Komunikasi


  • Komunikasi sebagai Proses ialah sesuatu kegiatan yang berlangsung secara tidak statis.
  • Komunikasi s ebagai Simbolik ialah symbol dinyatakan dalam bentuk lisan mau p un melalui isyarat – isyarat tertentu, symbol yang membawa pernyataan dan diberi a r ti oleh penerima.
  • Komunikasi Seb a gai Sistem ialah suatu aktifitas dimana semua komponen atau unsur   p endukung saling berinteraksi satu sama lain dalam  menghasilkan luaran atau dengan kata lain seperangkat komponen yang saling bergantung satu sama lain.
  • Komunikasi sebagai Transaksional ialah k omunikasi yang boleh dikatakan tidak pernah terjadi tanpa melibatkan orang lain. Oleh karena itu dalam proses yang demikian akan timbul a ksi d an intera ksidiantara para pelaku komunikasi. 
  • Komunikasi s eb a gai Multi-Dimensional ialah dua tingkatan komunikasi yang dapat diidentifikasi ,yakni dimensi isi, dan dimensi hubungan

Komponen Komunikasi


Komponen komunikasi adalah hal-hal yang harus ada agar komunikasi bisa berlangsung dengan baik. Menurut Laswell komponen-komponen komunikasi adalah:
·         Pengirim atau komunikator (sender) adalah pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak lain.
·         Pesan (message) adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu pihak kepada pihak lain.
·         Saluran (channel) adalah media dimana pesan disampaikan kepada komunikan. dalam komunikasi antar-pribadi (tatap muka) saluran dapat berupa udara yang mengalirkan getaran nada/suara.
·         Penerima atau komunikate (receiver) adalah pihak yang menerima pesan dari pihak lain
·         Umpan balik (feedback) adalah tanggapan dari penerimaan pesan atas isi pesan yang disampaikannya.
·         Aturan yang disepakati para pelaku komunikasi tentang bagaimana komunikasi itu akan dijalankan ("Protokol")

Komponen komunikasi hampir sama dengan unsur-unsur komunikasi, yaitu :
(1) komponen komunikan;
(2) komponen komunikator;
(3) komponen pesan;
(4) komponen umpan balik.

1. Komponen komunikan Seseorang dapat dan akan menerima pesan apabila dalam kondisi sebagai berikut: 
·         pesan komunikasi benar-benar dimengerti oleh penerima pesan
·         pengambilan keputusan dilakukan secara sadar untuk mencapai tujuan
·         pengambilan keputusan dilakukan secara sadar untuk kepentingan pribadinya
·         mampu menempatkan baik secara mental atau fisik

2. Komponen komunikator Komunikasi dapat berjalan efektif bila : adanya kepercayaaan dalam diri komunikator (self credibility) dan kepercayaan kepada komunikator mencerminkan pesan yang diterima komunikan dianggap benar serta sesuai kenyataan dan daya tarik komunikator (source attractiviness).
3. Komponen pesan Pesan dapat berupa nasehat, bimbingan, dorongan, informasi dll. Pesan dapat disampaikan lisan maupun non verbal.
4 Umpan balik Merupakan respon yang diberikan oleh komunikan terhadap pesan yang diterimanya. Umpan balik dapat digunakan untuk mengukur besarnya informasi yang diterima dibandingkan dengan yang diterima.

Persepsi dalam Komunikasi


Persepsi adalah proses dimana kita menafsirkan dan mengorganisasikan pola stimulus dalam lingkungan. Sebagai cara pandang, persepsi timbul karena adanya respon terhadap stimulus. Stimulus yang diterima seseorang sangat komplek, stimulus masuk ke dalam otak, kernudian diartikan, ditafsirkan serta diberi makna melalui proses yang rumit baru kemudian dihasilkanlah  persepsi. Persepsi adalah juga inti komunikasi, karena jika persepsi kita tidak akurat, tidak mungkin kita berkomunikasi dengan efektif. Persepsilah yang menentukan kita memilih pesan dan mengabaikan pesan yang lain. Semakin tinggi derajat kesamaan persepsi individu,semakin mudah dan semakin sering mereka berkomunikasi, dan sebagai konsekuensinya semakin cenderung membentuk kelompok budaya atau kelompok identitas. Persepsi meliputi :

  1. Penginderaan ( sensasi ), melalui alat – alat indra kita ( indra perasa, indra peraba, indra pencium, indra pengecap, dan indra pendengar ). Makna pesan yang dikirimkan ke otak harus dipelajari. Semua indra itu mempunyai andil bagi berlangsungnya komunikasi manusia.penglihatan menyampaikan pesan nonverbal ke otak untuk diinterprestasikan. Pendengaran juga menyampaikan pesan verbal ke otak untuk ditafsirkan. Penciuman, sentuhan dan pengecapan, terkadang memainkan peranan penting dalam komunikasi, seperti bau parfum yang menyengat, jabatan tangan yang kuat, dan rasa air garam dipantai.
  2. Atensi atau perhatian adalah, pemrosesan secara sadar sejumlah kecil informasi dari sejumlah besar informasi yang tersedia. Informasi didapatkan dari penginderaan, ingatan dan, proses kognitif lainnya. Proses atensi membantu efisiensi penggunaan sumberdaya mental yang terbatas yang kemudian akan membantu kecepatan reaksi terhadap rangsang tertentu. Atensi dapat merupakan proses sadar maupun tidak sadar.
  3. Interpretasi adalah, proses komunikasi melalui lisan atau gerakan antara dua atau lebih pembicara yang tak dapat menggunakan simbol- simbol yang sama, baik secara simultan (dikenal sebagai interpretasi simultan) atau berurutan (dikenal sebagai interpretasi berurutan).
Faktor – faktor internal bukan saja mempengaruhi atensi bukan saja mempengaruhi atensi sebagai salah satu aspek persepsi, tetapi juga mempengaruhi persepsi kita secara keseluruhan, terutama penafsiran atas suatu rangsangan. Agama, ideologi, tingkat ekonomi, pekerjaan, dan cita rasa sebagai faktor – faktor internal jelas mempengaruhi persepsi seseorang terhadap realitas. Denagn demikian persepsi itu terkait oleh budaya ( culture – bound ). Kelompok – kelompok budaya boleh jadi berbeda dalam mempersepsikan sesuatu. Orang Jepang berpandangan bahwa kegemaran berbicara adalah kedangkalan, sedangkan orang Amerika berpandangan bahwa mengutarakan pendapat secara terbuka adalah hal yang baik.

Jumat, 18 Oktober 2013

Prinsip - Prinsip Komunikasi



PRINSIP-PRINSIP KOMUNIKASI
 Prinsip-prinsip komunikasi seperti halnya fungsi dan definisi komunikasi mempunyai uraian yang beragam sesuai dengan konsep yang dikembangkan oleh masing-masing pakar. Istilah prinsip oleh William B. Gudykunst disebut asumsi-asumsi komunikasi. Larry A.Samovar dan Richard E.Porter menyebutnya karakteristik komunikasi. Deddy Mulyana, Ph.D membuat istilah baru yaitu prinsip-prinsip komunikasi. Terdapat 12 prinsip komunikasi yang dikatakan sebagai penjabaran lebih jauh dari definisi dan hakekat komunikasi yaitu :
 Prinsip 1 : Komunikasi adalah suatu proses simbolik
Komunikasi adalah sesuatu yang bersifat dinamis, sirkular dan tidak berakhir pada suatu titik, tetapi terus berkelanjutan. Salah satu kebutuhan pokok manusia, seperti dikatakan oleh Susanne K. Langer, adalah kebutuhan simbolisasi atau penggunaan lambang. Manusia memang satu-satunya hewan yang menggunakan lambang, dan itulah yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Ernst Cassier mengatakan bahwa keunggulan manusia atas makhluk lainnya adalah keistimewaan mereka sebagai animal symbolicum.
Lambang atau simbol adalah ssuatu yang digunakan untuk menunjuk sesuatu lainnya, berdasarkan kesepakatan sekelompok orang. Lambang meliputi kata-kata (pesan verbal), perilaku non-verbal, dan objek yang maknanya disepakati bersama, misalnya memasang bendera dihalaman rumah untuk menyatakan penghormatan atau kecintaan kepada negara. Kemampuan manusia menggunakan lambnag verbal memungkinkan perkembangan bahasa dan menangani hubungan antara manusia dan objek ( baik nyata ataupun abstrak) tanpa kehadiran manusia dan objek tersebut.
Lambang adalah salah satu kategori tanda. Hubungan antara tanda dengan objek dapat juga direpresentasikan oleh ikon dan indeks, namun ikon dan indeks tidak memerlukan kesepakatan. Ikon adalah suatu benda fisik (dua atau tiga dimensi) yang menyerupai apa yang direpresenasikannya. Representasi ini ditandai dengan kemiripan. Misalnya patung Soekarno adalah ikon Soekarno, dan foto pada KTP Anda adalah ikon Anda.
Berbeda denfan lambang dan ikon, indeks adalah tanda yang secara alamiah mempresentasikan objek lainnya. Istilah lain yang sering digunakan untuk indeks adalah sinyal (signal), yang dalam bahasa sehari-hari disebut juga gejala (symptom). Indeks muncul berdasarkan hubunagn antara sebab dan akibat yang punya kedekatan eksistensi. Misalnya awan gelap adalah indeks hujan yang akan turun, sedangkan asap itu disepakati sebagai tanda bagi masyarakat untuk berkumpul misalnya, seperti dalam dalam kasus suku primitif, maka asap menjadi lambang karena maknanya telah disepakati bersama.

Silabus Mata Kuliah Pengembangan Media Audio dan Radio

Minggu
Ke-
Topik
Strategi/ Metode
Buku/ Halaman
I
Perkenalan
1.        Dosen dan mahasiswa
2.        Penjelasan kontrak perkuliahan
3.        Penjelasan konsep dasar tentang mata kuliah Pengembangan Media Audio Radio
4.                                     Ceramah
5.                                     Tanya Jawab

II
Konsep dasar media audio dan radio serta sejarah perkembangannya
1. Diskusi
2. Tanya Jawab
3. Ceramah
1/ Hal 37- 48
2/ Hal 3 - 14
III
Karakteristik Radio:
1.         Kekuatan dan kelemahan radio
2.         Kahalayak, daya serap informasi radio, daya tarik radio, orang-orang radio, dan lembaga regulasi radio
1. Diskusi
2. Tanya Jawab
3. Ceramah
2/ Hal 39 - 52
5/ Hal 2 - 3
4/ Hal 44 - 47
IV
Jenis dan bentuk naskah audio radio :
1.        Jenis program audio.
2.        Bentuk format naskah.
1. Diskusi
2. Tanya Jawab
3. Ceramah
 5/ Hal 5 -11
 2/ Hal 81 – 99
V
Bahasa-bahasa dalam program audio:
1.        Pemilihan musik, jenis-jenis musik audio.
2.        Sound Effek, istilah, dan bahasa-bahasa program audio.
1. Diskusi
2. Tanya Jawab
3. Ceramah
5/ Hal 12 – 15
VI



Pengembangan program audio:
1.        Langkah-langkah dan peralatan program audio.
2.        Perawatan, studio rekam, dan penyiar radio.
1. Diskusi
2. Tanya Jawab
3. Ceramah
5/ Hal 16 - 38     3/ Hal 242- 267
VII
Mid Semester


VIII-XI
Konsultasi naskah program audio
Pemberian informasi

XII-XIII
Presentasi naskah program audio
Pemberian informasi

XIV-XVI
Produksi naskah program audio
Praktik rekaman ke studio